Ke depannya, lokasi ini dapat menjadi edu agrowisata farm dan nursery untuk masyarakat umum.
Saat ini, progres pembangunan sudah mencapai 95 persen dan direncanakan selesai pada pertengahan Desember 2024.
“Saya yakin ini selesai, dan memang harus selesai. Kontraknya kan tidak boleh melebihi Desember,” tandas Hery Antasari.
Diketahui, merujuk pada konsep pariwisata, Agro Eduwisata Farm and Nursery adalah jenis pariwisata yang menggabungkan pengalaman edukasi dengan kegiatan pertanian dan pembibitan tanaman.
Dalam model ini, pengunjung dapat mengunjungi dan berinteraksi langsung dengan kegiatan pertanian di sebuah farm atau kebun.
Mereka bisa mempelajari proses pertanian, mulai dari pembibitan, penanaman, hingga panen.
Di sisi lain, Nursery merujuk pada tempat atau usaha yang khusus mengelola bibit tanaman, baik tanaman hias, tanaman pertanian, maupun tanaman buah.
Dalam konteks agro eduwisata, pengunjung dapat melihat dan membeli bibit tanaman serta mempelajari cara merawat tanaman.
Agro Eduwisata Farm and Nursery tidak hanya memberikan pengalaman edukatif tentang pertanian dan hortikultura, tetapi juga membantu mengembangkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan pelestarian alam.
Di tempat ini, wisatawan dapat menikmati kegiatan seperti berkebun, memetik hasil pertanian, serta menikmati suasana alam yang segar. (adm)