Dari jumlah tersebut dibagi menjadi 9 kelompok, dan menunjuk 1 rumah anggota untuk dijadikan sebagai tempat menghasilkan batik.
Diantaranya, ada rumah Batik Gaziseri, Batik Sadulur, Batik Pancawati, Batik Melangit, Batik Bumiku, Batik Melinda, Batik Kedaung Kujang, Batik Paninengan, serta Batik Cherry.
Walaupun terbagi menjadi beberapa kelompok kecil dengan brand masing-masing, warga memiliki budaya yang disepakati bersama yaitu guyub, dilakukan bersama-sama dalam setiap kegiatan yang dijalankan dalam menghasilkan budaya batik.
Uniknya lagi, setiap kelompok kecil tersebut memiliki ciri dan khas motif tersendiri yang sudah dipatenkan atau mendapat HAKI dengan dana bantuan dari koperasi.
Disisi lain, bukan hanya produk batik yang menjadi unggulan dari Kampung Batik Cibuluh ini. Wisatawan atau pengunjung bisa juga mengikuti pelatihan membatik di kampung ini, dengan didampingi pengrajin-pengrajin yang sudah terlatih dan ahli di bidangnya.
Seperti dikenalkan alat-alat dan juga perlengkapan yang akan di gunakan selama proses kegiatan berupa appron atau celemek, kain mori, canting cap, canting tulis, kompor, wajan, lilin malam, pewarna.
Peserta juga akan diajarkan bagaimana cara proses pewarnaan dan penjemuran kain. Selain itu peserta juga dapat membawa pulang hasil karyanya sendiri sebagai souvenir.
Kemudian, ada juga tarian nusantara yang akan disuguhkan bagi para pengunjung, dengan iringan musik daerah yang di medley dengan musik tarian budaya yang beragam.
Sementara, tarian ini dilakukan oleh anak-anak remaja di Kampung Batik Cibuluh. Dengan harapan adanya tarian ini bisa turut memperkenalkan budaya tari sebagai khasanah budaya Indonesia.
Dan tak ketinggalan, wisatawan atau pengunjung juga akan disuguhkan wall painting atau lukisan yang ada pada dinding masing-masing rumah di Kampung Batik Cibuluh yang bisa menyejukkan mata, dan jadi tempat berswafoto. (*)