“Dan hari ini ada sedikit kebanggaan, karena setiap tahun ternyata ada grafik-grafik yang terus muncul, dengan niatan suci membangun silaturahmi keragaman musisi jalanan khususnya Bogor dan dari luar Bogor,” lanjut dia.
Pada penyelenggaraan Rekkam Art Festival yang ketujuh ini, pihaknya berhasil menghadirkan musisi hingga para pelaku seni dari luar Bogor. Terutama, kehadiran Presiden KPJ Indonesia Anto Baret.
“Ini belum pernah terjadi khususnya musisi jalanan, Rekkam Art membuktikan itu, bagaimana (perwakilan) dari Bandung, Serang, Sumatera Utara, Subang, Lombok itu hadir,” imbuhnya.
“Terkhusus bagaimana seorang Presiden KPJ Indonesia Mas Anto Baret beberapa kali datang ke Rekkam Art. Nah inilah pencapaian-pencapaian tentang kesetiaan kami pada ruang itu, jadi kami menjaga dan tidak mau ngoyo,” lanjut dia.
Di tambah, kehadiran Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah, yang memberikan kesan bahwa musisi jalanan itu ada.
“Hari ini saya berterimakasih Sekda sudah mau hadir, dan itu menjadi sebuah kesan bagi kami ‘oh ternyata lu benar ada musisi-musisi jalanan’,” beber Heri Matahari.
Diharapkan, melalui acara Rekkam Art Festival 2024 ini tersampaikan pesan kepada para musisi jalanan dan pelaku seni lainnya, bahwa kita harus menjaga keragaman untuk persatuan rasa cinta, dan menyadari hahwa kita lah pemilik sah negeri dan tanah ini.
“Dan ini juga menyertai sebuah langkah apa yang hari ini sudah kita pilih. Semoga di 2024 ini Rekkam Art dapat memberikan motivasi bahwa kita memiliki potensi besar untuk bersama dalam keragaman, khususnya di dalam karya kreatif,” ungkap dia.
“Dan juga bagaimana menyamarakan ruang-ruang kesenian, ruang-ruang publik itu tadi untuk sesuatu yang sedang kita bangun dalam proses perjalanan kesenian kita,” tandas Heri Matahari. (*)